Selain prediksi musim hujan yang akan datang lebih
awal dari biasanya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sejumlah wilayah
diIndonesia akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya.
Oleh karenaitu, BMKG mengimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai,
mengantisipasi, dan melakukan aksi mitigasi lebih awal guna menghindari serta
mengurangi risiko bencana. BMKG memproyeksikan, dari total 342 zona musim (ZOM)
di Indonesia, sebanyak 14,6% akan mengawali musim hujan pada September 2021,
meliputi Sumatera bagian tengah dan sebagian Kalimantan.
Kemudian, 39,1% wilayah
pada Oktober 2021, mencakup Sumatra bagian Selatan, sebagian besar Kalimantan,
Sulawesi, Jawa, dan Bali.
Pu ncak
musim hujan periode 2021/2022, BMKG memperkirakan, terjadi pada Januari dan
Februari 2022. “Perlu menjadi perhatian bersama, terutama di wilayah-wilayah
rawan banjir, tanah longsor, dan tanah bergerak, seiring intensitas curah hujan
yang akan terus semakin meninggi,” kata Dwikorita.
Sebab, tidak hanya bencana, perubahan cuaca
yang tidak menentu bisa membuat imunitas seseorang melemah sehingga menjadi
rentan terkena penyakit. “Terlebih situasi Indonesia saat ini belum lepas
sepenuhnya dari pandemi Covid-19. Waspada bencana hidrometeorologi dan jaga
kesehatan selalu,” imbuhnya.
(Deni )**
0 Comments
Tinggalkan Komentar Di Sini