Oleh : Dedi Kurniawan
Jika di lihat dari tradisi adu ketangkasan domba memiliki nilai kekeluargaan yang merekatkan persatuan masyarakat. Selain itu tradisi ini juga sebagai ajang uji nyali domba, sarana menaikan pamor kelas, sekaligus rating nilai jual domba milik peternak.
Sebab Domba Garut mempunyai karakteristik yang khas dari domba-domba yang ada di daerah luar Garut. Dilihat secara fisik, domba Garut memiliki berat sekitar 60-80 Kg, tanduk baplang, warna bulu yang kebanyakan putih dan telinga ngagiri (panjang).
Perkembangan selanjutnya dari pemeliharaan domba Garut mengarah pada dua sasaran utama, yaitu sebagai penghasil daging dan untuk kesenangan atau hobi.
Namun jika mengacu kepada referensi norma islam banyak sekali pilihan kontes binatang yang tidak mengandung unsur kekerasan dan menyakiti hewan, antara lain adu cepat lari, adu bobot timbangan badan, adu tampang penampilan binatang dll yang bibolehkan dalam islam.
Sementara adu ketangkasan domba yang ada unsur menyakiti hewan itu hukum nya haram dalam islam, bukan hanya adu domba sabung ayam dll yang mengandung unsur kekerasan kepada binatang itu semua di haramkan.
Sudah saatnya dikabupaten Garut agama memandu budaya, budaya budaya yang melenceng dari nilai nilai agama secara perlahan harus kita luruskan sehingga melahirkan budaya positif, namun bukan berarti kreasi budaya domba kita lenyapkan justru kita harus kita dukung agar tumbuh kembang dengan baik sehingga menghasilkan dampak ekonomi yang signifikan untuk para peternak domba Garut khususnya dan masyarakat Garut pada umumnya.
Sebab domba Garut mempunyai segudang kelebihan bukan hanya ketangkasannya saja, seperti kualitas daging lemaknya lebih sedikit, kualitas kulit, pembiakan bisa beranak 4 ekor dan itu hidup semua, bobot badan lebih berat dan besar sementara domba lain beranak dua ekor juga terkadang sudah bagus.
Untuk itu kami pengurus Daerah Persaudaraan Muslimin Indonesia (PARMUSI) Kabupaten Garut mendukung penuh kreasi ternak, pemeliharaan dan kontestasi domba Garut tapi yang disesuaikan dengan norma dan budaya yang tidak bertentangan dengan norma2 ajaran islam.
Untuk itu khusus kontes ketangkasan domba Garut perlu ditinjau ulang, namun kontes-kontes domba yang lain kami mendukung sepenuhnya.
0 Comments
Tinggalkan Komentar Di Sini